Kamis, 24 November 2011

Bahasa Kasih... Bahasa Cinta

Setiap pasangan suami istri harus mempertahankan pernikahannya. Mengekspresikan cinta merupakan salah satu caranya. Bahwa dalam ilmu psikologi sederhana, terdapat 5 macam bahasa kasih, yaitu:


1.       Hadiah (Gifts)
Banyak suami istri yang merasa dicintai kalau pasangannya memberikan hadiah kepadanya, apalagi diberikan sebagai kejutan istimewa, Pemberian hadiah ini tidak harus berupa benda atau dalam bentuk fisik, tetapi kehadiran pada saat-saat tertentu, seperti ketika melahirkan, ketika ada acara penting, bisa merupakan hadiah yang tidak ternilai harganya.
Karena itu, jika anda menginginkan pasangan untuk menemani anda pada saat tertentu, jangan segan untuk memintanya, karena bisa jadi pasangan anda tidak tahu apa yang anda inginkan.

2.       Waktu bersama yang bernilai (Quality Time)
Kebersamaan merupakan aspek yang penting. Memberikan perhatian penuh, mendengar pasangan yang sedang bercerita (kontak mata, tidak menyambi dengan kegiatan lain). Waktu bersama akan lebih bernilai jika didukung oleh komunikasi yang berkualitas.

3.       Kata-kata yang menguatkan (Words of Affirmation)
Ada banyak kata yang bisa diucapkan untuk mengungkapkan rasa cinta, kata-kata pujian,sanjungan atau kata-kata yang bisa membuat pasangan merasa bangga dan bahagia. Kata-kata afirmasi ini tidak harus diucapkan secara langsung, bisa juga melalui email, sms dll.

4.       Sentuhan (Physical Touch)
Merupakan cara yang efektif untuk mengungkapkan cinta. Bisa dengan sentuhan tangan, ciuman atau pelukan.

5.       Acts of Service
Pembagian tugas biasanya sudah jelas antara suami istri, misalnya tugas istri memasak dan segala hal berbau dapur, bersih-bersih, mengasuh anak dll. Terkadang istri juga menginginkan suaminya untuk membantunya. Rasa cinta akan semakin kuat jika bantuan atau  services  yang dilakukan suami dilakukan secara sukarela dan tanpa rasa terpaksa. Bentuk bahasa cinta ini sangat banyak seperti: memasak, memperbaiki kerusakan di rumah, mengganti popok dll.

Setiap pasangan (suami-istri) harus mengerti dan memahami bahasa kasih pasangannya. Hal ini berguna untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Keharmonisan dalam rumah tangga membuat pasangan akan nyaman satu dengan yang lain, akan merasakan bahwa pasangannya  merupakan separuh jiwanya, akan merasakan kalau pasangannya adalah yang terbaik baginya. Sehingga konflik dalam rumah tangga bisa diminimalisir.


Banyak kasus perselisihan dalam rumah tangga berawal dari ketidakmengertian akan bahasa kasih. Misalnya, ketika suatu saat  terjadi konflik, seorang suami/istri membutuhkan pasangannya mengerti akan kemauannya. 

Kalau pasangan tidak mengerti apa yang diinginkan pasangan yang lain, akibatnya tindakan yang dilakukan pasangannya tidak sesuai dengan keinginan pasangannya. Bisa jadi, dia akan mencari orang lain yang mengerti keinginannya. Mungkin awalnya hanya bercerita tetapi kalau orang yang dia jadikan tempat bercerita mengerti bahasa kasihnya, lama-lama akan muncul perasaan nyaman untuk bercerita. Bisa jadi akhirnya menjurus ke hubungan yang tidak sehat yang bisa mengancam keutuhan rumah tangga.


Karena itu, sangat penting untuk saling memahami bahasa kasih pasangan masing-masing, supaya keharmonisan rumah tangga tetap terjaga, rasa cinta antar pasangan tetap terjaga dan pernikahan tetap berjalan dengan langgeng.


Bahasa kasih di atas, terdapat dalam buku “The Five Love Languages of Children by Gary Chapman”

1 komentar: